It’s Same Blue, Like Beginning I Meet You [Part 1]

Judul : It’s Same Blue, Like Beginning I Meet You (Sequel Blue, Color Of My Life)

Kategori : Romance

Cast :

Im Yoona

Lee Donghae

Seo Joo Hyun a.k.a Seohyun

Lee Hyukjae a.k.a Eunhyuk

Jung Soo Yeon a.k.a Jessica

Setelah Yoona lulus, Donghae segera melamarnya sesuai janjinya pada Yoona. Seminggu setelah lamaran, pernikahan impian mereka terwujud. Orang tua mereka membelikan rumah mungil sebagai tempat tinggal mereka berdua. Kebahagiaan yang sangat sempurna, setelah berita tentang keberhasilan Yoona diterima di Universitas yang sama dengan Donghae suaminya kini.

Yoona PoV

“Oppa.. Cepat bangun, aku sebentar lagi berangkat kekampus” teriakku saat melihat Donghae oppa masih bersembunyi dengan nyamannya dibalik selimut tebal itu.

“Sebentar lagi Yoong” jawab Donghae oppa semakin mengeratkan selimutnya.

“Ya!! Tuan Lee, apa kau mau seharian tidur? Cepat bangun!!” Teriakku semakin kesal dibuatnya.

Bagaimana aku tidak kesal, sudah satu jam ini aku membangunkannya. Tapi tidak sedikitpun dia mengubah posisinya.

“Aish.. Yoong, bisa tidak kau jangan berteriak-teriak seperti itu. Suaramu itu jelek sekali, membuat kupingku sakit” protesnya sambil duduk ditempat tidur, mengusap-usap telinganya untuk menyindirku.

“Benar, suaraku memang sangat jelek karena itu aku mengambil jurusan seni lukis. Apa kau lupa itu, Tuan Lee?” Jawabku kesal, sambil mengambil tasku dan bergegas keluar dari kamar.

“Ya!! Nyonya Lee, kau mau kemana pagi-pagi begini?” Teriaknya saat melihatku keluar dari kamar.

“Kuliah..” Jawabku sambil menuruni tangga.

“Tunggu.. Yoong, tunggu sebentar” teriaknya lagi.

Bisa kudengar suara gaduh dari kamar atas. Aku tidak terlalu peduli dengan teriakannya dan segera keluar.

“Sudah kubilang Nyonya Lee, tunggu sebentar. Aku akan mengantarmu” katanya kesal sambil menarik tanganku menuju mobil.

“Oppa, apa kau yakin akan mengantarku? Aku bisa kekampus sendiri, tenang saja” kataku sambil melihat piyama dan tampangnya yang kusut karena baru bangun tidur.

“Sudah tenang saja, aku tidak mau kau telat dihari pertamamu kuliah. Cepat naik” katanya lagi sambil mendorongku masuk kedalam mobil.

“Tapi, oppa..” Protesku.

“Cerewet, jangan menganggu konsentrasiku” potongnya sambil menjalankan mobil menuju kampus.

“Aku janji menjemput Seohyun” kataku cepat.

“Baiklah, kita jemput dia” jawabnya sambil tetap fokus kejalan.

Kalau sudah begini, aku sama sekali tidak bisa membantahnya.

Tiinn.. Tiinn..

Seohyun pun keluar dari rumah, sambil berlari kecil menghampiri mobil kami.

“Annyeong Seo, mianhae aku telat” kataku menyapa Seohyun yang sudah duduk dikursi belakang.

“Annyeong Yoong. Anio, kau sama sekali tidak telat” jawabnya sambil tersenyum.

“Annyeong Seo..” sapa Donghae oppa sambil melirik kearah Seohyun.

“Oh annyeong oppa, aku pikir itu bukan kau” jawab Seohyun sambil memperlihatkan wajah kaget.

“Ya!! Aku ini bukan hantu, kenapa kau melihatku seperti itu?” Teriak Donghae oppa kesal.

“Itu..” Jawab Seohyun gugup.

“Itu karena wajahmu terlihat seperti ini oppa” kataku memotong jawaban Seohyun sambil memperlihatkan wajahnya dicermin yang aku bawa.

“Aish.. Yoong, kenapa kau tidak bilang dari tadi sih?” Protesnya setelah melihat wajahnya yang tampak jelas baru bangun tidur.

“Ya!! Tuan Lee Donghae, dari tadi aku mencoba memberitahumu. Tapi kau bilang aku cerewet, jadi siapa sekarang yang salah?” Jawabku kesal melihat tingkahnya.

“Tetap saja, biar aku bilang kau cerewet kau harus memberitahuku. Bukannya itu tugas seorang istri?” katanya yang tak mau kalah.

“Tuan Lee, kau ini menyebalkan sekali. Menyesal aku menikah denganmu” kataku semakin kesal, seenaknya saja menyalahkan aku.

“Nyonya Lee, kau juga cerewet sekali. Kau pikir aku juga tidak menyesal menikah denganmu?” Teriaknya, 2x lebih keras dariku.

“Ehm.. Mianhae, aku masih ada disini” kata Seohyun sambil mengangkat tangannya.

“Mianhae..” Jawabku dan Donghae oppa bersamaan.

“Syukurlah, apa bisa kita berangkat sekarang?” Tanyanya menunggu persetujuan kami berdua.

Donghae oppa pun menjalankan mobil menuju kekampus. Untunglah kami belum terlambat.

“Nanti aku kuliah jam 10, kalau kalian duluan selesai tunggu saja dikantin. Aku akan mengantar kalian pulang, arasso?” Kata Donghae oppa.

“Arasso.. Annyeong oppa” kataku sambil melambaikan tangan.

Aku dan Seohyun berjalan kearah papan pengumuman untuk melihat ruangan kami. Ternyata ruangan kami hari ini ada dilantai 3. Pagi-pagi begini harus naik setinggi itu.

“Yoong, apa kau tahu kalau Donghae oppa itu sangat populer dikalangan yeoja-yeoja dikampus ini?” Tanya Seohyun saat kami berjalan keruangan kami.

“Jinja? Aish.. Apa iya, Donghae oppa seperti itu? Dilihat dari mana, dia bisa populer?” jawabku setengah tak percaya.

“Eunhyuk oppa yang menceritakan padaku, katanya Donghae oppa itu sangat diidolakan oleh yeoja-yeoja dikampus ini. Banyak dari mereka yang terang-terangan mendekati Donghae oppa” jawab Seohyun sambil mengangguk-anggukkan kepalanya, tanda dia serius dengan kata-katanya.

Aku hanya bisa terdiam saat mendengar penjelasan dari Seohyun. Aku sadar Donghae oppa memiliki wajah yang tampan dan jangan lupa dia pintar melukis. Pasti yeoja-yeoja itu sudah melihat karismanya saat berhadapan dengan kanvas. Aku saja bisa menyukainya selama 3 tahun lebih. Tapi aku akan mempercayai suamiku sendiri, dia tidak mungkin terpikat yeoja lain.

***

Donghae PoV

Setelah mengantar Yoona, aku pun kembali kerumah. Jam 10 nanti aku ada kuliah. Setelah mandi dan bersiap-siap, segera aku turun.
Perutku yang lapar ini merengek minta diisi. Kulihat dimeja makan sudah ada makanan.

Yoona, walaupun aku menikahinya diusia semuda itu dia sama sekali tidak melupakan kewajibannya sebagai seorang istri. Aku baru sadar, berarti tadi dia bangun pagi-pagi sekali untuk menyiapkan semua ini sebelum berangkat kuliah.
Beruntung sekali aku ini, memiliki istri cantik dan pintar memasak.

Kring.. Kring..

“Yeoboseyo” jawabku.

“Donghae, kau tidak lupa menjemputku kan?” Tanya seseorang diseberang sana.

“Ya!! Lee Hyukjae, kau ini mengangguku sarapan saja. Sudah jangan cerewet, nanti aku kesana” jawabku kesal.

“Baiklah, aku hanya mengingatkanmu saja. Aku tunggu” kata Eunhyuk lalu mematikan sambungan teleponnya.

Setelah menghabiskan sarapan dan mencuci piring, aku segera menuju tempat Eunhyuk.

***

Kuliah dihari pertama ternyata sangat membosankan, itulah kesan yang didapat oleh kedua yeoja manis ini. Yoona dan Seohyun beberapa kali menguap saat pelajaran. Teori-teori tidak penting, seperti itulah yang ingin mereka katakan.

“Seo.. Kajja ke kantin, aku lapar sekali” ajak Yoona setelah dosen mereka keluar.

“Kajja, aku juga sudah bosan diam diruangan ini” jawab Seohyun sambil mengikuti Yoona keluar dari ruangan mereka.

Saat mereka berdua turun, dikoridor terdengar suara ribut-ribut. Mereka berdua pun penasaran dibuatnya. Didekatinya segerombolan yeoja-yeoja yang sedang asyik menatap seseorang.

“Omo.. Jadi ini yang membuat mereka berkumpul disini?” Teriak Seohyun kaget.

“Aish.. Berlebihan sekali yeoja-yeoja ini. Aku pikir ada artis yang datang” kata Yoona cuek setelah melihat siapa biang kehebohan dikampus.

“Ya!! Apa kau bilang? Berlebihan? Kau mahasiswa baru ya? Pantas saja, kau belum tahu siapa Lee Donghae” teriak seorang yeoja yang merasa kesal mendengar kata-kata Yoona tadi.

“Memang kenapa, kalau aku tidak mengenal Lee Donghae? Apa sebegitu pentingnya mengenal orang itu? Cih.. Kalian memang berlebihan, dia itu hanya berjalan saja kenapa kalian sampai seheboh ini?” Jawab Yoona kesal melihat kelakuan aneh dari yeoja-yeoja ini saat melihat suaminya berjalan.

“Mianhae, tadi kau bilang apa?” Kata seorang yeoja berparas cantik seperti barbie yang tiba-tiba berdiri disamping Yoona.

“Apa?” Jawab Yoona ketus saat melihat yeoja itu menatapnya sinis.

“Terserah kau saja” katanya lagi sambil berjalan menghampiri Donghae.

“Annyeong Donghae, aku sudah lama menunggumu” kata yeoja itu memperlihatkan senyumnya.

“Oh, apa kau ada perlu denganku?” Tanya Donghae ramah.

“Nde, appaku ingin melihat lukisanmu lagi. Sepertinya ada beberapa yang dia sukai” jawab yeoja itu sambil menggandeng lengan Donghae.

Dikejauhan Yoona melihat adegan itu, dia ingin marah namun Seohyun cepat-cepat menenangkannya.

“Yoong, sabarlah. Kau jangan marah-marah disini” kata Seohyun menenangkan sahabatnya.

Eunhyuk yang menyadari kehadiran Yoona dan Seohyun didepan, lalu segera menyikut lengan Donghae.

“Kau benar Seo, tidak ada gunanya marah-marah disini. Kajja, kita kekantin” ajak Yoona.

Donghae pun melihat apa yang dimaksud Eunhyuk, langsung melepaskan tangan yeoja tadi lalu memanggil Yoona yang baru saja akan pergi dari sana.

“Yoong..” Teriak Donghae melihat Yoona pergi begitu saja tanpa mempedulikan panggilannya.

“Apa kau mengenal yeoja itu? Sepertinya kau akrab dengannya?” Tanya yeoja itu terlihat cemburu.

“Mianhae Jessica, aku harus pergi” kata Donghae lalu berlari dengan Eunhyuk menyusul Yoona dan Seohyun.

“Lalu bagaimana denganku?” Teriak yeoja yang bernama Jessica itu kesal.

Donghae dan Eunhyuk pun segera mencari keberadaan Yoona dan Seohyun.

“Mungkin mereka kekantin?” Kata Eunhyuk.

“Oh iya, kajja” ajak Donghae segera menuju kantin.

Yoona PoV

Menyebalkan sekali Tuan Lee itu, bisa-bisanya hanya dengan berjalan saja sudah membuat kampus heboh. Dan yeoja tadi, seenaknya saja menggandeng suamiku.

“Yoong, gwenchana?” Tanya Seohyun mengagetkanku dari lamunan.

“Ah, nde..” Jawabku sambil tersenyum.

“Apa aku bilang, suamimu itu sangat populer. Baru jalan saja seisi kampus heboh” bisik Seohyun seperti tahu isi hatiku.

“Iya kau benar. Aish.. Membuatku pusing saja” kataku sambil mengacak-acak rambutku kesal.

“Apa yang kau lakukan? Tampangmu sudah seperti orang gila saja” kata Donghae oppa yang tiba-tiba sudah ada dibelakangku merapikan sebagian rambutku.

“Annyeong Seo, Yoong” kata Eunhyuk oppa menyapa kami.

“Annyeong oppa” jawab kami bersamaan.

“Kenapa denganmu, aku panggil kau tidak dengar?” Tanya Donghae oppa yang sudah duduk disampingku sambil menatapku.

“Mianhae, aku tidak dengar karena suara berisik yeoja-yeoja centil dikoridor tadi” jawabku kesal.

Sejak Donghae dan Eunhyuk oppa duduk satu meja dengan kami, pandangan mata seluruh penghuni kantin tertuju pada meja kami. Aku harap kehidupan kampusku dan Seohyun tidak akan terganggu oleh kejadian ini.

“Ya!! Jangan bilang kau cemburu? Aish.. Kekanakan sekali” katanya cuek sambil meminum minumanku.

“Jangan seenaknya mengambil minumanku oppa. Dan satu hal Tuan Lee, aku tidak cemburu. Jadi cepat pindah dari sini dan cari meja yang jauh dari kami” bisikku kesal sambil mendorong-dorong Donghae oppa.

Seohyun yang sepertinya mengerti maksudku juga melakukan hal yang sama terhadap Eunhyuk oppa.

“Ya!! Apa-apaan kalian? Memang kenapa kalau kami duduk disini?” Teriak Eunhyuk oppa protes.

“Kami ingin kuliah dengan tenang, apa kau tidak lihat tatapan para yeoja itu kepada kami? Anggaplah kalian tidak mengenal kami” jawab Seohyun sambil berbisik.

“Maksudmu aku harus menyembunyikan kebenaran kalau Nyonya Lee ini istriku, begitu?” Tanya Donghae oppa tidak terima.

“Ya!! Pelankan suaramu oppa, apa kau mau mati?” Tanyaku setengah berbisik sambil menatapnya tajam.

“Aku tidak peduli!” Katanya tak mau kalah.

“Dengar oppa, aku tidak mau jadi bulan-bulanan para yeoja dikampus ini. Aku hanya ingin kuliah dengan tenang” kataku setengah memohon.

“Shirreo..” Teriak Donghae oppa tidak terima.

Tiba-tiba Donghae oppa berdiri yang membuat semua penghuni kantin makin penasaran dengan apa yang terjadi dimeja kami.

“Aku akan mengatakan, bahwa kau itu istriku” bisik Donghae oppa sambil tersenyum jahil kearah aku dan Seohyun.

Ya Tuhan.. Tamatlah kehidupan tenangku.

TBC