Balada Cinta Donghae

Judul : Balada Cinta Donghae

Kategori : Gaje abis.

Cast :

Lee Donghae

Im Yoona

Other member SUJU

Aku berangkat kesekolah pagi ini dengan perasaan kesal. Bagaimana tidak yeoja yang selama ini aku suka, yang setiap pagi aku jemput tega mengkhianatiku. Pagi tadi dengan bersemangat aku menjemput yeoja itu seperti biasanya. Namun baru sampai didepan pintu gerbang rumahnya kulihat ada seorang namja yang sudah siap untuk menjemputnya.

Mereka terlihat berbicara dan tertawa lepas. Yeoja itu pun terlihat beda dari biasanya. Apakah sebegitu gembiranya dia bertemu dengan namja itu?. Saat tiba disekolah, aku langsung masuk kelas tidak kuhiraukan panggilan dari teman-temanku yang mengajak untuk mengobrol didepan kelas.

“Donghae.. Ayo duduk disini” kata Eunhyuk.

Aku yang memang sedang bad mood hanya bisa melenggangkan kakiku menuju kelas. Kulihat Eunhyuk ikut menyusulku dibelakang.

“Ya!! Donghae.. Aku memanggilmu kenapa kau cuekin sih?” protes Eunhyuk.

“Aku lagi malas saja” jawabku asal.

“Kenapa sih, pagi-pagi sudah bad mood begitu?” tanya Eunhyuk lagi.

“Kau tahu kan Hyuk, aku dari dulu kelas satu sudah suka dengan Yoona” kataku lemah.

“Iya kau benar-benar terpikat dengan yeoja itu saat pertama kali kau melihatnya, lalu apa hubungannya dengan kau yang bad mood? Oh ya ngomong-ngomong tentang Yoona mana dia, kenapa kau tidak datang bersamanya?” tanya Eunhyuk makin penasaran.

“Nah itu dia. Tadi saat aku akan menjemputnya, aku melihat dia sudah dijemput dengan namja lain” jawabku sambil menangis.

“Hah.. Bagaimana mungkin Yoona tega mengkhianatimu seperti itu? Kau tahu namja yang menjemputnya itu?” tanya Eunhyuk yang ikut-ikutan emosi.

“Itulah Hyuk, aku tidak tahu siapa namja itu. Namja itu sangat tampan dan tinggi, dibandingkan denganku pasti Yoona lebih memilihnya” jawabku dengan tangisan yang tidak bisa dibendung lagi.

“Sudah-sudah jangan nangis Hae, begini saja nanti saat istirahat kau bicara saja dengan Yoona. tanyakan padanya siapa namja tadi, oh ya bila perlu suruh dia memilih kau atau namja itu” kata Eunhyuk mantap.

“Apa kau yakin Yoona akan memilihku?” tanyaku yang sudah menghentikan tangisku.

“Tidak juga sih, tapi setidaknya berusahalah. Hae hwaiting!!” teriak Eunhyuk menyemangatiku.

Baiklah, nanti saat jam istirahat aku akan bicara dengan Yoona. Semoga saja dia lebih memilihku dibanding dengan namja tadi. Biar bagaimanapun tampan dan tingginya namja tadi, namun aku yang selalu ada disisi Yoona selama ini. Aku yakin Yoona tidak akan melupakan kebersamaan kami selama ini.

Tet.. tet..

Bunyi jam istirahat yang hari ini sangat aku rindukan. Setelah Pak Kim keluar, aku pun segera berlari menuju kelas Yoona. kulihat yeoja itu sedang membereskan buku-bukunya yang tadi dia pakai.

“Yoong..” panggilku sambil masuk kekelasnya.

“Oh kau Hae, ada apa?” tanyanya sambil asyik dengan yang dikerjakannya.

“Tadi pagi aku menjemputmu, tapi kulihat kau bersama namja lain. Namja itu siapa Yoong?” tanyaku yang tidak sabaran.

“Namanya Kyuhyun, dia teman kursusku kenapa?” tanya Yoona.

“Ani.. Tapi kau tidak suka kan dengan dia?” tanyaku ragu-ragu.

Yoona hanya bisa melihat kearahku dengan tatapan tajam. Lalu beberapa detik dia sudah kembali lagi berkutat dengan buku-bukunya.

“Yoong.. Kenapa kau tidak menjawabnya?” tanyaku yang makin penasaran dibuatnya.

“Tentu saja aku suka dengan Kyuhyun, dia baik” kata Yoona singkat.

“Lalu bagaimana denganku?” tanyaku setengah berteriak.

“Hae kau aneh” katanya sambil berlalu dari hadapanku bergabung dengan teman-temannya.

Aku yang kesal hanya bisa berlari kembali kedalam kelasku. Menangis melihat sikap Yoona tadi. Dia lebih memilih bersama namja bernama Kyuhyun itu dibandingkan denagnku yang sudah bersamanya selama ini. Apalagi yang kurang dariku, tiap pagi aku selalu mengantar jemput dia. Kami sering jalan-jalan bersama.

Tapi ternyata Yoona hanya menyukai fisik namja yang tampan dan tinggi seperti Kyuhyun, daripada fisik biasa-biasa saja dan tidak tinggi seperti aku.

“Hae.. Kau kenapa? Apa kau sudah berbicara dengan Yoona?” tanya Eunhyuk yang tiba-tiba sudah ada disampingku.

“Yoong lebih memilih namja yang bernama Kyuhyun itu dibanding aku” jawabku menangis dipelukan Eunhyuk.

“Sudah-sudah jangan cengeng. Buktikan kalau kau lebih baik Hae. Mulai sekarang jangan menyapa atau menjemput Yoona lagi, kalau dia memang sudah terbiasa dengan kehadiranmu pasti dia akan merasa kehilangan. Dan saat itu, dia akan mencarimu. Percayalah padaku Hae” kata Eunhyuk panjang lebar.

“Benarkah? Baiklah aku akan mengikuti saranmu” kataku sambil mengusap air mataku.

Sore hari..

Saat akan ke minimarket dekat rumah tidak sengaja aku melihat Yoona sedang duduk diteras rumahnya mengobrol dengan namja yang bernama Kyuhyun yang tadi pagi menjemputnya. Aku ingin sekali tidak peduli seperti saran Eunhyuk, namun saat melihatnya begitu riang bersama namja itu hatiku terbakar cemburu.

Setelah dari minimarket aku memutuskan untuk mampir kerumah Yoona.

“Hae tumben sore-sore begini kau kesini, ada apa?” tanya Yoona yang tetap cantik.

“Aku Cuma mau kau memilih” kataku yang sudah duduk didekatnya.

“Memilih apa?” tanya Yoona bingung.

“Apa kau menyukai namja yang bernama Kyuhyun itu?” tanyaku.

“Hae kau ini dari tadi aneh. Tadi dikelas kau juga menanyakan hal yang sama, sekarang kau tanya lagi. Tentu saja aku menyukainya, kalau tidak aku tidak akan berteman dengannya” kata Yoona yang kesal.

“Lalu bagaimana denganku? Apa kau juga menyukaiku?” tanyaku lagi yang masih penasaran.

“Tentu saja, kalau tidak mana mungkin kita berteman dari kelas satu” jawab Yoona.

“Mana yang lebih kau sukai aku atau Kyuhyun?” tanyaku.

“Tidak ada bedanya, aku menyukai kalian berdua” jawab Yoona santai.

“Tidak bisa Yoong, kau harus memilih mana yang lebih kau sukai” tanyaku setengah memaksa.

“Hae kau semakin aneh” jawab Yoona yang hanya memandangku dengan bingung.

“Yoong aku mencintaimu” teriakku.

“Ya!! Donghae kita ini masih kelas 3 SD mana boleh main cinta-cintaan” teriak Yoona kesal.

“Jadi, tidak boleh cinta-cintaan ya?” tanyaku polos.

“Tentu saja, dasar aneh” kata Yoona makin kesal dan langsung masuk kedalam rumahnya.

Aku hanya bisa tertunduk malu mendengar kata-katanya tadi. Segera kuambil sepedaku dan pergi dar rumah Yoona. Berharap Yoona tidak akan mengingat kejadian hari ini.

THE END